Categories
Artikel

Sayang Diri, Sayang Anak, Sayang Keluarga.

Salah satu tujuan dari program BANGGA Papua adalah untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Pesan-pesan ini menjadi salah satu pesan kunci dalam setiap momen sosialisasi program. Selain memberikan pengetahuan tentang gizi, ibu-ibu juga dibekali pengetahuan tentang bagaimana mempraktikkan cara hidup sehat dan bersih.

Hal tersebut sejalan dengan usaha Pemerintah Provinsi Papua saat ini untuk mencegah merebaknya virus Covid-19 atau yang biasa kita kenal dengan nama virus corona. Selain menganjurkan untuk tetap di rumah, Satgas Covid-19 juga terus menerus mengedukasi pola hidup sehat dan bersih kepada seluruh warga Provinsi Papua. Sosialisasi yang juga telah dilakukan oleh program BANGGA Papua selama ini.

Selain itu, di tiga kabupaten uji coba pelaksanaan program BANGGA Papua, Pemerintah Kabupaten Asmat, Paniai, dan Lanny Jaya juga terus melakukan langkah-langkah pencegahan merebaknya virus corona. Pemerintah daerah tersebut melakukan sosialisasi pencegahan dan membekali tenaga kesehatan untuk mencegah virus corona masuk dan berkembang di daerah mereka.

Masyarakat penting untuk tetap tinggal di rumah dan mengurangi aktivitas di luar rumah, menjaga kebersihan diri, keluarga dan tempat tinggal. Hal ini terbukti bisa mengurangi penyebaran virus corona.

Program BANGGA Papua adalah program yang didanai oleh Dana Otsus Papua, untuk Orang Asli Papua.

Bagikan:
Categories
Artikel

Cerita Baik Dari Kabupaten

Pencairan dana tahap 1 dan 2 tahun 2019 menyisakan beberapa cerita baik. Belajar dari pengalaman pencairan dana pertama di tahun 2018, Sekber ketiga kabupaten melakukan beberapa inovasi dan perbaikan layanan kepada para penerima manfaat. Bukan hanya itu, Sekber ketiga kabupaten juga menggandeng multi pihak untuk menciptakan beberapa layanan yang berujung pada cerita-cerita baik.

Pemeriksaan kesehatan di Paniai

Layanan Kesehatan Saat Pencairan Dana

Saat pencairan dana adalah saat ketika ratusan hingga ribuan ibu dan anak berkumpul. Saat ini dirasa paling tepat untuk sekaligus menggelar beragam layanan kesehatan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan tenaga kesehatan lainnya.

Di beberapa daerah di Papua, menggelar layanan kesehatan adalah hal yang cukup sulit karena tantangan geografis dan budaya. Tenaga kesehatan sulit menemui ibu-ibu yang biasanya hidup nomaden. Jadi, ketika ibu-ibu berkumpul di satu titik maka itu dianggap sebagai kesempatan bagus untuk menggelar layanan kesehatan.

Berbagai kegiatan pun digelar. Dari penimbangan bayi, mengukur tinggi dan berat badan untuk mendeteksi stunting, sampai pemberian imunisasi buat anak dan obat anti kaki gajah buat ibu pun digelar. Layanan kesehatan ini dianggap melengkapi sosialisasi penggunaan dana BANGGA Papua yang bertujuan menjaga dan meningkatkan gizi anak.

Penimbangan bayi di Atsji, Kabupaten Asmat

Sosialisasi Dengan Pendekatan Lokal

Sadar bahwa tidak semua warga mengerti bahasa Indonesia, Sekber Kabupaten Lanny Jaya membuat inovasi menerjemahkan materi komunikasi yang sudah ada ke dalam bahasa lokal. Hal ini dimaksudkan agar semakin banyak warga yang bisa paham tentang BANGGA Papua dan untuk apa dananya digunakan.

Hal yang hampir sama juga dilakukan oleh Sekber Asmat. Meski tidak sepenuhnya menggunakan bahasa lokal, namun Sekber Asmat juga membuat materi komunikasi dengan pendekatan yang lebih lokal. Mereka menyadur materi komunikasi yang sudah disiapkan oleh mitra ke dalam beragam materi komunikasi yang lebih mudah dipahami warga. Materi itu kemudian dibagikan ke penerima manfaat, atau dipasang di tempat-tempat strategis.

Penggunaan Dana Berkelanjutan

Tujuan utama dari dana BANGGA Papua adalah menjaga dan meningkatkan gizi anak, utamanya anak usia 4 tahun ke bawah. Buat sebagian warga, jumlah dana Rp.200.000/bulan dianggap terlalu sedikit untuk mencapai tujuan itu. Namun, mereka tidak menyerah begitu saja. Keterbatasan itu justru mendorong timbulnya inisiatif cerdas.

Dana BANGGA Papua yang diterima kemudian digunakan untuk membeli bibit sayuran dan ayam. Tujuannya, agar terjadi keberlanjutan dari dana yang diterima. Sayuran bisa dipanen untuk menjaga kebutuhan gizi keluarga, begitu juga dengan telur ayam atau daging ayam yang mereka pelihara.

Mama di Paniai, mempergunakan dana BANGGA Papua untuk memelihara ayam

Kerjasama Multi Pihak

Sekber di provinsi dan tiga kabupaten tidak hanya didominasi satu OPD saja, tapi merupakan kerjasama dari beragam OPD. Dari sinilah kemudian lahir kerjasama multi pihak dan lintas sektor. Dengan mengesampingkan ego sektoral, anggota Sekber bisa bekerjasama dengan baik untuk melakukan pendataan calon penerima manfaat, hingga pelayanan saat pencairan dana.

Saat pencairan dana, Dinas Kesehatan bisa melakukan pelayanan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil pun bisa melakukan layanan data kependudukan. Di Paniai, Dinas Perkebunan pun turun tangan saat pencairan dana untuk memberikan edukasi pemanfaatan lahan di rumah untuk berkebun sayur. Ini membuktikan solidnya kerjasama antar sektor dan multi pihak karena adanya program BANGGA Papua.

Data Untuk Semua

Data penerima manfaat BANGGA Papua, khususnya data kependudukan ternyata sangat berguna bahkan untuk OPD lain di tingkat kabupaten. Data yang dikumpulkan oleh anggota Sekber dan pihak lain yang membantu pendataan adalah data riil. Data yang menunjukkan jumlah Orang Asli Papua yang memiliki anak usia 4 tahun ke bawah.

Data ini digunakan juga oleh OPD lain dalam perencanaan pembangunan mereka. Contoh di Paniai, data BANGGA Papua digunakan oleh Dinas Perumahan untuk merencanakan pembangunan rumah bantuan bagi Orang Asli Papua.

Bagikan:
Categories
Artikel

Memperkenalkan Layanan Perbankan

Kolaborasi Pemprov Papua dan Bank Papua berhasil meningkatkan akses masyarakat ke bank. Infografik terlampir menjelaskan peningkatan akses masyarakat ke bank dari tahun 2017 (sebelum program BANGGA Papua dilaksanakan) dan 2019. Program BANGGA Papua mulai diimplementasikan di tahun 2018. Data selanjutnya dari Bank Papua juga menunjukkan, BANGGA Papua berkontribusi besar dalam meningkatkan akses masyarakat ke bank.

Dana BANGGA Papua ditransfer langsung ke rekening ibu/wali penerima manfaat di #bankpapua. Mama-mama sekarang punya akses ke bank. Kalau dulu, mereka tidak tahu apa itu bank. Seorang mama di Paniai bahkan bilang, “Saya tiap hari lewat ini gedung. Tapi saya tidak tahu gedung apa. Sekarang saya tahu ini Bank Papua.”

Mama-mama sekarang bisa belajar menabung dan merencanakan keuangan keluarga. Saat pencairan dana BANGGA Papua, mereka dianjurkan untuk tidak menarik semua dana tetapi menyimpan sejumlah uang di bank untuk digunakan bila ada keperluan anak yang mendesak di kemudian hari. Kalau anak sakit dan butuh pengobatan, dana ini bisa dipakai.

Inilah salah satu cara pemanfaatan Dana Otsus Papua yang langsung dirasakan oleh masyarakat.

Bagikan:
Categories
Artikel

Mendekatkan Layanan Kesehatan

Ratusan anak dan ibu/wali penerima manfaat berkumpul saat pencairan dana program BANGGA Papua. Mereka datang dari kampung yang jauh dan seringkali sulit dijangkau. Ini adalah momen emas yang langsung dimanfaatkan oleh tenaga-tenaga kesehatan untuk memberikan layanan kesehatan. Anak-anak diperiksa kesehatannya, diberikan #imunisasi, ditimbang berat badannya dan diukur tingginya untuk mencegah #stunting.

“Biasanya kita susah ketemu mereka (mama-mama dan anak balita) karena mereka sering ke hutan. Mumpung mereka berkumpul di waktu pencairan dana BANGGA Papua, sekalian saja kita adakan layanan kesehatan,” ujar Matea Yyongarut, Petugas Puskesmas Kecamatan Pulau Tiga, Kabupaten Asmat.

Sejak program dimulai, Sekber (sekretariat bersama) Kabupaten Asmat memang berkolaborasi dengan multipihak. Selain lembaga pemerintah lintas sektor, tokoh agama dan tokoh adat, tenaga kesehatan seperti kader posyandu, bidan puskesmas, kepala puskesmas dan lain-lain, dilibatkan secara aktif dalam sosialisasi program, pendataan penerima manfaat dan kegiatan pencairan dana. Dalam kegiatan pencairan dana inilah mereka memberikan edukasi tentang pentingnya gizi dan kesehatan anak serta memotivasi ibu agar menggunakan dana yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi dan kesehatan anak-anaknya.

Inilah salah satu cara pemanfaatan Dana Otsus Papua yang langsung dirasakan oleh masyarakat.

Bagikan:
Categories
Artikel

Pencairan Dana Tahap 1 dan 2 Tahun 2019

Melanjutkan pencairan dana BANGGA Papua tahun 2018, di tahun 2019 Sekber Provinsi Papua dan Sekber tiga kabupaten uji coba bekerjasama dengan Bank Papua kembali mengadakan pencairan dana tahun 2019 dalam dua tahap.

Total Dana yang ditransfer ke Rekening Penerima Manfaat tahap pertama (periode Januari-Juni) dilakukan untuk 28.409 anak usia 4 tahun ke bawah, 20.742 ibu dan wali dengan total dana sebesar Rp.31.696.400.000 untuk tiga kabupaten (Asmat, Lanny Jaya, dan Paniai). Sedangkan untuk tahap kedua (Juli-Desember), ada 31.917 anak usia 4 tahun ke bawah, 23.425 ibu/wali dan total dana sebesar Rp. 41.527.400.000,- untuk tiga kabupaten uji coba.

Asmat menggelar pencairan dana tahap 1 di 10 titik pembayaran sejak bulan Oktober 2019. Lanny Jaya melakukan pencairan dana di 2 titik pembayaran sejak bulan Desember 2019, dan Paniai melakukan pencairan dana di 6 titik pembayaran mulai bulan November 2019.

Untuk pencairan dana tahap kedua, Lanny Jaya memulai duluan di bulan Januari 2020 di 2 titik pembayaran. Asmat menyusul kemudian di bulan Februari 2020 tetap di 10 titik pencairan dana. Paniai merupakan kabupaten terakhir yang menggelar pencairan dana tahap kedua. Rencananya Paniai baru akan melakukan pencairan dana di bulan Maret 2020.

Bagikan:
Categories
Artikel

Memperbaiki Data Kependudukan OAP

Masih banyak penduduk asli Papua yang belum memiliki NIK. Masih banyak juga anak-anak asli Papua yang belum memiliki akte lahir. Tetapi karena mau menjadi penerima manfaat #BANGGAPapua, mereka akhirnya mengurus dan melengkapi dokumen kependudukan itu.

Punya NIK menjadi syarat utama menjadi penerima manfaat BANGGA Papua. Tanpa NIK, mereka tidak bisa menerima dana. NIK dibutuhkan untuk validasi kelayakan penerima manfaat. NIK juga dibutuhkan untuk membuka rekening bank ibu/wali penerima manfaat karena dana ditransfer langsung ke rekening ibu/wali.

Urusan punya NIK ini memang tidak mudah. Tetapi Sekber Kabupaten Lanny Jaya, Asmat dan Paniai bekerja keras bersama dengan Dinas Dukcapil untuk memastikan, semua penerima manfaat punya NIK.

Pada akhirnya, salah satu dampak positif BANGGA Papua adalah pencatatan data kependudukan yang lebih baik, khususnya untuk orang asli Papua.

Bagikan:
Categories
Artikel

Dana Diberikan, Pengetahuan Ditransfer

Sosialisasi saat pencairan dana

BANGGA Papua tidak hanya memberi dana tapi juga pengetahuan, agar penerima manfaat paham ttg pentingnya gizi utk anak-anak mereka. Maka diharapkan, penerima manfaat menggunakan dana yang diberikan secara benar yaitu untuk memenuhi kebutuhan gizi dan kesehatan anak-anak mereka yang berusia 4 tahun ke bawah.

Masyarakat perlu diberikan pemahaman bahwa dana 200 ribu yang disediakan, bukanlah tujuan utama program. 200 ribu mungkin tidak cukup. Dana ini utk menyemangati dan mendorong orangtua agar mau memprioritaskan pemenuhan kebutuhan anak-anaknya.

Edukasi pemanfaatan dana membutuhkan kerja keras dan dukungan banyak pihak. Sekber Kabupaten dilatih. Mitra pendukung di kabupaten seperti tokoh agama, tokoh adat, bidan puskesmas/desa, kader posyandu, tenaga kesehatan lainnya dan anggota TP-PKK juga dilatih, dan dilibatkan dalam edukasi pemanfaatan dana ini. Ini memang kerja panjang, tetapi tetap harus dimulai dari sekarang, demi masa depan anak-anak Papua yang lebih baik. Demi Papua yang lebih sejahtera.

Bagikan:
Categories
Artikel

BANGGA Papua Mendukung Visi Pemprov Papua

Launching BANGGA Papua oleh Gubernur Lukas Enembe

Pada 21 November 2017, Gubernur Lukas Enembe meluncurkan program BANGGA Papua yang bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Papua, melalui peningkatan gizi dan kesehatan anak. Program ini untuk mendukung visi Pemprov Papua dan sejalan dengan salah satu fokus pembangunan nasional yaitu peningkatan kualitas SDM.

Presiden Jokowi, saat memberikan pengantar dalam sidang kabinet paripurna mengenai penyusunan RAPBN 2020 di Istana Negara pada Senin 5 Agustus 2019, menyampaikan bahwa investasi di bidang SDM harus dimulai sejak anak masih berada dalam kandungan, bayi, hingga balita.  Anak-anak di masa pertumbuhan emas ini harus diperhatikan betul agar tidak stunting. BANGGA Papua adalah investasi Pemprov Papua kepada anak-anak Papua untuk masa depan Papua yang lebih sejahtera.

BANGGA Papua telah diujicoba di 3 kabupaten yaitu Asmat, Lanny Jaya dan Paniai.

Bagikan:
Categories
Infografis

Transfer Pengetahuan

Bagikan:
Categories
Infografis

Mengenal BANGGA Papua


Bagikan: